6 Dec 2015

Layanan Ini Tawarkan Solusi Mahasiswa Yang Ingin Mencari Uang Tambahan


Zelos merupakan sebuah platform job matchmaking yang menghubungkan mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi dengan startup, UKM, dan LSM yang membuka lowongan paruh waktu, magang, atau full time.

Ide pembuatan platform berbasis web ini muncul ketika Chris Winston, salah satu pendiri sekaligus COO Zelos, mengalami kesulitan saat mencari pekerja paruh waktu. Alvin Evander Subagyo, CTO Zelos, menambahkan, masalah kelangkaan tenaga kerja rupanya dialami juga perusahaan-perusahaan lain.


“Ketika melakukan customer review pada startup pertama kami yang gagal, hampir semua business owner yang kami temui memiliki masalah yang sama, yaitu dengan staf dan rekrutmen,” Alvin kepada Tech in Asia.

Alvin dan Co-Founder Zelos yang lain, Chris dan Markus Liman (CEO), melihat adanya celah antara mahasiswa dan pemilik bisnis yang bisa mereka masuki. Zelos pun dibentuk pada 1 September 2015 lalu sebagai jembatan yang menghubungkan kedua belah pihak.

“Mengapa mahasiswa? Karena saya merasa mereka under-represented di dalam dunia rekrutmen ini,” jelas Alvin.

Lowongan sesuai dengan keahlian mahasiswa

Platform yang sudah beroperasi selama tiga bulan ini sudah memiliki sekitar 1.400 mahasiswa aktif yang mayoritas berasal dari universitas-universitas di Jakarta. Untuk menarik lebih banyak mahasiswa ke dalam database-nya, Zelos mencanangkan event reguler di kampus-kampus.


Sekitar 100 pemilik bisnis juga sudah terdaftar dalam database Zelos, dengan jumlah terbanyak berasal dari startup. Meski masih didominasi startup, Zelos juga fokus membantu UKM, perusahaan yang sedang tumbuh, serta LSM yang membuka lowongan entry-level, magang, dan paruh waktu—jenis-jenis pekerjaan yang cocok dan dapat diaplikasikan kepada mahasiswa maupun mereka yang baru lulus.

Fitur yang berbeda buat mahasiswa dan pemilik bisnis

Sebelum bergabung dengan Zelos, baik mahasiswa maupun pemilik bisnis diharuskan untuk membuat akun. Untuk mahasiswa, ada dua fitur utama yang dapat digunakan, yaitu Match-up System dan CV Building.


Pada saat registrasi, mahasiswa harus memasukkan keahlian dan minat mereka di fitur Match-up System. Nantinya, Zelos akan menampilkan pekerjaan yang relevan. Selanjutnya, mahasiswa dapat mengisi profil mereka pada fitur CV Building, sehingga tidak perlu pusing membuat sendiri desain CV-nya.

Untuk pemilik bisnis, fitur yang tersedia agak berbeda. Match-up System tetap ada, sementara fitur lainnya adalah Access to Pool of Student dan Coin Based Credit.

Saat pemilik bisnis posting lowongan pekerjaan, mereka diminta untuk memasukkan kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan pada Match-up System. Berdasarkan kualifikasi tersebut, Zelos akan memfilter siapa saja yang kira-kira sesuai, kemudian melakukan follow up.

Sebelum menentukan pilihan, pebisnis juga dapat mencari kandidat dari database Zelos yang terdapat dalam fitur Access to Pool of Student. Namun, untuk bisa melihat informasi kontak kandidat, pemilik bisnis perlu menggunakan “koin” yang dijual oleh Zelos.

Sistem ini, yang merupakan cara Zelos melakukan monetisasi, bernama Coin Based Credit. Satu koin disediakan dengan harga Rp15.000. Namun, jika kontak tidak dapat dihubungi, tidak hadir saat wawancara, atau mencantumkan hal yang tidak sesuai pada CV mereka, Zelos akan melakukan refund sepenuhnya.

Aplikasi mobile dan profil video

Saat ini Zelos memang masih berbasis web, namun Zelos juga berencana menghadirkan platform ini dalam bentuk aplikasi mobile. Sambil menunggu aplikasinya tersedia, Zelos berencana menambahkan fitur baru dalam waktu dekat, yaitu profil dalam bentuk video.

Isinya adalah deskripsi singkat mahasiswa berdurasi 15 hingga 20 detik. Tujuan fitur ini adalah untuk membantu proses screening awal sebelum masuk ke tahap wawancara.

Dengan database yang masih baru dibandingkan kompetitor lain seperti Kampusupdate, JobStreet, dan LinkedIn, Zelos belum dapat memenuhi permintaan spesifik, 3D artist dan desainer front end. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya mahasiswa yang registrasi, serta target memikat 8.000 pengguna dari kampus di Jakarta dan sekitarnya dalam waktu tiga bulan, pelaku bisnis bisa lebih cepat menemukan kandidat yang dibutuhkan.

0 komentar

Post a Comment