8 Nov 2015
Memulai Bisnis Pembuatan Etalase Melalui Kursus
Date - 11/08/2015
0 Comments
Bisnis
Meskipun mengawali bisnis produksi etalase kaca bisa dibilang mudah dan sederhana, tetapi tidak semua orang secara langsung bisa membuat salah satu perlengkapan usaha tersebut.
Diperlukan latihan untuk memahami bagaimana cara membuat etalase yang baik dan benar, mulai dari pemotongan kaca dan bahan baku lain, hingga membangun etalase sesuai desain yang diinginkan konsumen.
Untuk mendapatkan semua ilmu tersebut demi ikut menikmati untung dari bisnis pembuatan etalase, saat ini sudah ada pelaku usaha yang memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk mengikuti program kursus dan pelatihan.
Andri Setiawan adalah pelaku usaha yang sudah cukup lama terjun dalam bisnis pembuatan etalase dan produk aluminium lainnya. Karena telah merasakan keuntungan dari bisnis ini, serta melihat banyaknya orang yang tidak memiliki pekerjaan, akhirnya dia berinisiatif untuk membagi ilmunya.
Melalui program pelatihan yang dilaksanakannya, dia menjamin peserta kursusnya bisa membuka usaha pembuatan etalase secara mandiri.
Adapun, untuk mengikuti pelatihan tersebut, setiap peserta kursus harus membayar biaya pelatihan sebesar Rp2,5 juta dan bersedia mengikuti pengajaran di Sidoarjo, Jawa Timur.
Biaya yang dibayarkan peserta tersebut sudah termasuk biaya makan dan konsumsi, serta peralatan yang digunakan saat praktik, tetapi belum termasuk penginapan untuk peserta dari luar kota.
“Kami akan memfasilitasi untuk mencari penginapan yang murah dan dekat dengan tempat pelatihan,” katanya.
Setiap peserta akan mendapatkan materi dan praktik selama empat kali pertemuan, serta ditambah praktik magang hingga terampil. Beberapa materi yang diajarkan pada pelatihan ini di antaranya, pembuatan etalase mini, rak sepatu, rak piring, kusen aluminium, dan pintu aluminium, serta materi lain yang dibutuhkan oleh peserta.
“Materi lain juga dapat diajarkan bila peserta bersedia magang, baik di bengkel Tazakka Aluminium atau proyek di luar bengkel kami,” katanya.
Sementara itu, waktu untuk pelatihan juga fleksibel, bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta kursus. Misalnya, satu sesi pelatihan bisa dilaksanakan dalam satu hari, sehingga peserta membutuhkan waktu total empat hari, atau bisa dipadatkan hingga dua hari.
Hingga saat ini, peserta pelatihan etalase dan produk aluminium yang diselenggarakan Andri berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tak hanya dari daerah Jawa Timur, tetapi dari seberang Pulau Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra.
Share this
Related Articles :
Analis: Samsung 5 Tahun Lagi Mundur dari Bisnis Smartphone Jakarta - Samsung masih jadi pemain terbesar di bisnis smartphone. Meski demikian, menurut perkiraan analis, vendor asal Korea Sela ...
Banyak Utang Karena Akuisisi EMC, Dell Jual Aset Rp 135 Triliun Dell telah sepakat membeli perusahaan storage data EMC senilai USD 67 miliar, akuisisi terbesar sepanjang masa di jagat teknologi. ...
LinkedIn Angkat Bos Baru LinkedIn, jejaring sosial yang memiliki 400 juta pengguna profesional, baru saja mengangkat Olivier Legrand sebagai Managing Direct ...
Pasar Tablet Lesu, Pengapalan Merosot 12,6 Persen Tak hanya iPad Air 2, Apple juga mengumumkan iPad mini generasi ketiga di kantor pusatnya yang berada di Cupertino, Amerika Serikat ...
Apa Sih Bedanya Pedagang dan Pebisnis? Mengapa harus memahami hal ini? Kan keduanya sama-sama menghasilkan? Ya, berbisnis dan berdagang adalah sama-sama menghasilkan, yan ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)